orang baik

tidak mudah menjadi sempurna

dan aku tak berharap menjadi sempurna

kesempurnaan hanya milik Allah

aku cuma ingin jadi orang yang baik

dan bertambah baik setiap harinya

terutama di mata Allah

aku punya keinginan

keinginan yang sangat sederhana

tapi aku tau, inginku akan menyakiti orang lain

masihkah pintu menjadi lebih baik akan terbuka buatku

jika aku ingin bertahan dengan inginku

haruskan aku mengalahkan inginku

karena tampa inginku orang lain akan bahagia

dan pintu menjadi baik akan membuka kearahku

samakah berkorban dengan kebaikan?

apakah aku akan bertambah baik dengan berkorban?

apakah sakitku akan membuatku menjadi orang yang lebih baik?

begitu banyak pertanyaan di otakku

aku cuma ingin menjadi orang baik

tidak adakah kebahagian berpihak padaku

aku ingin bahagia

dan juga menjadi orang baik

begitu susahkah untuk menjadi orang baik dan tetap bahagia

*tadinyaakumaungomongsesuatusamakamu,cumakarenasepertinyaseseorangdisanaberharapbanyakpadamu,kuputuskanuntuktetapbergelutdenganlukaku*

luka

aku takkan pernah terlihat lemah
karena aku terlalu tegar untuk menjadi lemah
tapi jangan kira aku tak punya hati
darah darah itu masih disana
tak membeku juga
luka itu masih menganga
takkan menutup hanya dengan satu purnama

aku berusaha semampuku
untuk menarik sebuah garis
garis yang membentuk senyum palsu di wajahku
senyum yang membuatmu berpikir bahwa aku baik baik saja

ya, kuhasilkan beribu ribu garis
untuk beribu beribu senyum
supaya kau selalu bahagia

aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Puisi indah dari Sapardi ini takkan pernah hilang ditelan jaman
Gue masih inget, ketika adek gue mau nikah. Gue mengusulkan *read: memaksa* buat menjadikan puisi ini bagian dari kalimat kalimat indah yang ada di undangan pernikahan.

Hari ini gue membaca lirih puisi ini sambil mendengarkan alunan musik lembut dari dua ibu yang lirik lagunya menggunakan puisi ini. Perpaduan yang begitu sempurna. Setiap kata yang membentuk kalimatnya membuat getar getaran yang indah. Membuat gue selalu ingin mengucapkan puisi ini dan merasakan getaran itu lagi.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

*hari ini kenyataan itu datang, tak ada tempat untuk berlari, yang ada adalah kekuatan hati untuk menerima semua dengan tawakal, tapi benarkah ini yang kau mau?, benarkah tak ada rasa itu?*

takkan sama

takkan sama
takkan bisa dibuat sama

tak usah berusaha untuk menjadi sama
karena semua hanya pura pura belaka

terasa ada yang berbeda
walau tak suka
jalani saja

gelap

Lihat!
Merahnya senja beranjak datang
Gempuran jingga meliputi langit yang mulai kehilangan kebiruan-nya

Lihat!
Kemilau malam berinsut ketempatnya
Kegelapan di balut kemilau bintang yang berserakan di langit

Lihat!
Semburat matahari mulai mengeliat
Cahaya lembut mulai merambat menyelusuri celah celah bumi

Lihat!

Teman...
Aku tak bisa melihat
Semua gelap
Dimana merahnya senja
Tak ada kemilau-nya malam
Tak bisa kulihat matahari itu

Lihat!

Teman
Jangan suruh aku melihat lagi

Dengar!

Berhentilah memanggilku teman
Kalau kau tak bisa melihat semua itu
Berhentilah bermain dengan gelap
Bukalah topeng itu
Lepaskan kenangan itu
Kenangan membuat mu selalu berada di dalam gelap

hapus

#1

hapus
kok nggak bisa ya...?

#2
coba hapus lagi
Sakit euy, jangan ditekan

#3
Kok nggak hilang hilang sih...?
coba dihapus yang bener
robek euy, sakit pisan

kok nggak bisa...?

punya tipe ex nggak...?

*ihiks,sakitmemang:p*

baik baik saja

perlahan
sayup terdengar
tawamu
gelakmu
celotehmu

aku tau
semua baik baik saja

ya
semua
baik baik saja
terima kasih

*be my friend, always*