arum manis

disini
aku berdiri
didepan
warna warni
si arum manis

jingga,
diselimuti hijau muda
jingga,
diselimuti merah muda

merah,
tak berselimut apa apa
kuning,
tak berselimut apa apa

manis
penuh warna
terlalu manis
pahit jadinya

seperti hidup
yang pernuh warna
tak selama-nya manis
tak selama-nya pahit juga

jalani saja
perjuangkan saja
merah, hijau, kuning, jingga
Jadi harmoni
berwarna
seperti si arum manis

Narasi:
Terminal bus malaka, setelah makan siang
tiba tiba mata tertumbuk pada warna warni lembut yang mengerubungi sebuat besi persis disampingku
reflek tangan-ku bergerak untuk meraihnya dan berteriak "arum manis" kepada teman-ku
Sebentuk rasa menyeruak perlahan, yang membuat-ku menurunkan tangan dan berbalik
berkata ku pada diri sendiri, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk "arum manis"
mungkin nanti...ya, nanti...entah kapan itu...
*akuberdirididepanarummanishariini,kubatalkanuntukmenikmatinya,karenaarummanisakanselalumengingatkankuakankamu*